Macam-macam Protokol Routing
1. RIP (Routing Information Protocol)
RIP
adalah sebuah protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local
Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini
diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini
menggunakan algoritma Distance-Vector Routing.
RIP
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) RIPv1
RIP
versi 1
·
Hanya mendukung routing classfull
·
Tidak ada info subnet yang dimasukkan dalam
perbaikan routing
·
Tidak mendukung VLSM (Variabel Length Subnet
Mask)
·
Perbaikan routing broadcast
Routing
Information protocol versi 1 mempunyai karakteristik:
1.
Distance
Vector Routing Protocol
2.
Menggunakan
metric yaitu hop count
3.
Maximum
hop count adalah 15. 16 dianggap sebagai unreachable
4.
Mengirimkan
update secara periodic setiap 30 sec
5.
Mengirimkan
update secara broadcast ke 255.255.255.255
6.
Mendukung
4 path Load Balancing secara default maximumnya adalah 6
7.
Menjalankan
auto summary secara default
8.
Paket
update RIP yang dikirimkan bejenis UDP dengan nomor port 520
9.
Bisa
mengirimkan paket update RIP v.1 dan bisa menerima paket update RIP v.1 dan v.2
10. Berjenis classful routing protocol
sehingga tidak menyertakan subject mask dalam paket update.Akibatnya RIP v.1
tidak mendukung VLSM dan CIDR.
11. Mempunyai AD 120
b) RIP versi 2
·
mendukung routing classfull dan routing
classless
·
info subnet dimasukkan dalam perbaikan
routing
·
mendukung VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
·
perbaikan routing multicast
Secara
umum RIPv2 tidak jauh berbeda dengan RIPv1. Perbedaan yang ada terlihat pada
informasi yang ditukarkan antar router. Pada RIPv2 informasi yang dipertukarkan
yaitu terdapat autenfikasi pada RIPv2 ini.
Persamaan
RIP v2 dengan RIP v1 :
·
Distance Vector Routing Protocol
·
Metric berupa hop count
·
Max hop count adalah 15
·
Menggunakan port 520
·
Menjalankan auto summary secara default
Perbedaan
RIP v2 dengan RIP v.1 :
·
Bersifat classless routing protocol, artinya
menyertakan field SM dalam paket update yang dikirimkan sehingga RIP v.2
mendukung VLSM & CIDR
·
Mengirimkan paket update & menerima
paket update versi 2
·
Mengirimkan update ke alamat multicast yaitu
224.0.0.9
·
Auto Summary dapat dimatikan
·
Mendukung fungsi keamanan berupa
authenticationyang dapat mencegah routing update dikirim atauditerima dari
sumber yang tidak dipercaya
2. IGRP (Interior Gateway Routing
Protocol) : menggunakan algoritma distance vector
- Protokol routing distance vector
- Menggunakan composite metric yang terdiri atas bandwidth, load, delay dan reliability
- Update routing dilakukan secara broadcast setiap 90 detik
Interior
Gateway Routing Protocol (IGRP) adalah sebuah routing protocol berpemilik yang
dikembangkan pada pertengahan tahun 1980-an oleh Cisco Systems, Inc Cisco tujuan
utama dalam menciptakan IGRP adalah untuk menyediakan protokol yang kuat untuk
routing dalam sistem otonomi (AS). IGRP memiliki hop maksimum 255, tetapi
defaultnya adalah 100. IGRP menggunakan bandwidth dan garis menunda secara
default untuk menentukan rute terbaik dalam sebuah internetwork (Composite
Metrik).
Pada
IGRP ini routing dilakukan secara matematik berdasarkan jarak. Untuk itu pada
IGRP ini sudah mempertimbangkan hal berikut sebelum mengambil keputusan jalur
mana yang akan ditempuh. Adapun hal yang harus diperhatikan: load, delay,
bandwitdh, realibility.
3. OSPF (Open Short Path First) : menggunakan algoritma link-state
- Protokol routing link-state
- Merupakan open standard protokol routing yang dijelaskan di RFC 2328
- Menggunakan algoritma SPF untuk menghitung cost terendah
- Update routing dilakukan secara floaded saat terjadi perubahan topologi jaringan
OSPF
adalah sebuah protocol standar terbuka yang telah dimplementasikan oleh
sejumlah vendor jaringan. Jika Anda memiliki banyak router, dan tidak
semuanya adalah cisco, maka Anda tidak dapat menggunakan EIGRP, jadi pilihan
Anda tinggal RIP v1, RIP v2, atau OSPF. Jika itu adalah jaringan besar, maka
pilihan Anda satu-satunya hanya OSPF atau sesuatu yang disebut route
redistribution – sebuah layanan penerjemah antar – routing protocol.
OSPF
bekerja dengan sebuah algoritma yang disebut algoritma Dijkstra. Pertama sebuah
pohon jalur terpendek (shortest path tree) akan dibangun, dan kemudian routing
table akan diisi dengan jalur-jalur terbaik yang dihasilkan dari pohon
tersebut. OSPF hanya mendukung routing IP saja.
4. EIGRP (Enhanced Interior Gateway
Routing Protocol) :
menggunakan algoritma advanced distance vector
- Menggunakan protokol routing enhanced distance vector
- Menggunakan cost load balancing yang tidak sama
- Menggunakan algoritma kombinasi antara distance vector dan link-state
- Menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL) untuk menghitung jalur terpendek
Distance
vector protocol merawat satu set metric yang kompleks untuk jarak tempuh ke
jaringan lainnya. EIGRP menggabungkan juga konsep link state protocol.
Broadcast-broadcast di-update setiap 90 detik ke semua EIGRP router berdekatan.
Setiap update hanya memasukkan perubahan jaringan. EIGRP sangat cocok untuk
jaringan besar.
Pada
EIGRP ini terdapat dua tipe routing protokol yaitu dengan distance vektor dan
dengan Link state. IGRP dan EIGRP sama-sama sudah mempertimbangkan masalah
bandwitdh yang ada dan delay yang terjadi.
5. BGP (Border Gateway Protocol) : menggunakan algoritma distance
vector
- Menggunakan routing protokol distance vector
- Digunakan antara ISP dengan ISP dan client-client
- Digunakan untuk merutekan trafik internet antar autonomous system
BGP
merupakan salah satu jenis routing protocol yang ada di dunia komunikasi data.
Sebagai sebuah routing protocol, BGP memiliki kemampuan melakukan pengumpulan
rute, pertukaran rute dan menentukan rute terbaik menuju ke sebuah lokasi dalam
jaringan. Routing protocol juga pasti dilengkapi dengan algoritma yang pintar
dalam mencari jalan terbaik. Namun yang membedakan BGP dengan routing protocol
lain seperti misalnya OSPF dan IS-IS ialah, BGP termasuk dalam kategori routing
protocol jenis Exterior Gateway Protocol (EGP). BGP merupakan distance vector
exterior gateway protocol yang bekerja secara cerdas untuk merawat path-path ke
jaringan lainnya. Update-update dikirim melalui koneksi TCP.
Kelebihan
dan kekurangan dari protokol Routing Dinamis:
- Routing Information Protocol (RIP)
·
Kelebihan
RIP
menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan
router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada
jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi
routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update). Mengatur routing
menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima,
terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan.
·
Kekurangan
Jumlah
host Terbatas. RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route. RIP
tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). Ketika pertama kali
dijalankan hanya mengetahuicara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal)
dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada.
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP
·
Kelebihan
support
= 255 hop count
·
Kekurangan
Jumlah
Host terbatas
- Open Shortest Path First (OSPF)
·
Kelebihan
Tidak
menghasilkan routing loop mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus dapat
menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan membagi jaringan yang besar mejadi
beberapa area. Waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat.
·
Kekurangan
Membutuhkan
basis data yang besar. Lebih rumit
- Enchanced Interior Gatway Routing Protocil (EIGRP)
·
Kelebihan
Melakukan
konvergensi secara tepat ketika menghindari loop. Memerlukan lebih sediki tmemori
dan proses. Memerlukan fitur loop avoidance
·
Kekurangan
Hanya
untuk Router Cisco
- Exterior Gateway Protocol (EGP)
·
Kelebihan
Sangat
sederhana dalam instalasi.
·
Kekurangan
Sangat
terbatas dalam mempergunakan topologi.