Selasa, 12 Februari 2019

Menentukan kebutuhan system



Dalam menentukan kebutuhan system suatu basis data tidak terlepas dari bagaimana sebenarnya basisdata itu dirancang.
Tujuan perancangan basis data ialah:
1.    Memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
2.    Memudahkan pengertian struktur informasi
3.    Mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan(response time, processing time, danstorage space)
Sistem informasi yang dibangun dengan berbasiskan komputer memiliki komponen-komponen sebagai berikut:
1.    Database
2.    Database software
3.    Aplikasi software
4.    Hardware komputer termasuk media penyimpanan
5.    Personal/user yang menggunakandanmengembangkansistem

Aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan database sebagai micro life cycle adalah :
1)  Database planning
Yakni kegiatan perencanaan, agar kegiatan ditiap tiap stage pada siklus hidup dapat direalisasikan seefektif dan seefisien mungkin.
2)  System Definition
Yakni kegiatan menentukan ruang lingkup dan batasan pada aplikasi basis data, pengguna
3)  Requirements collection and analysis
Yakni kegiatan pengumpulan dan analisisin formasi mengenai bagian dari perusahaan yang akan didukung oleh aplikasi basis data.

4)  Database design
Yakni kegiatan perancangan konseptual, logikal, dan fisikal pada basis data.
5)  DBMS selection (optional)
Yakni kegiatan menyeleksi DBMS yang cocok untuk diterapkan pada aplikasibasis data
6)  Application design
Yakni kegiatan perancangan user interface dan program aplikasi yang akan digunakan dan akan memproses basis data.
7)  Prototyping (optional)
Yakni kegiatan membangun model pekerjaan atau kegiatan pada aplikasi basis data, yang memungkinkan perancang atau pengguna untuk memvisualisasikan dan meng evaluasi bagaimana tampilan dan kegunaan dari sistem yang dihasilkan.
8)  Implementation
Membuat bagianluar (external), konseptual, dan mendefinisikan basis data internal, serta program aplikasi.
9)  Data conversion and loading
Yaitu peralihan dengan pemuatan sistem lama kesistem yang baru.
10)        Testing
Dengan menguji coba kesalahan atau error pada aplikasi basis data dan memvalidasikan penentuan kebutuhan pengguna.
11)        Operational maintenance
Pada stage ini aplikasi basis data secara penuh diterapkan, dimana sistem secara terus menerus diawasi dan dipelihara. Akan sangat penting apabila kebutuhan yang baru tergabung pada aplikasi basis data melalui stage sebelum nya pada siklus hidup.
Terdapat 6 fase proses perancangan basis data, yakni:
1)   Pengumpulan data dan analisis
Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa
Ø  Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa
Ø  Peninjauan dokumentasi yang ada
Ø  Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
Ø  Daftar pertanyaan dan wawancara
2)   Perancangan basis data secara konseptual
Fase perancangan database secara konseptual mempunyai 2 aktifitas paralel
Ø  Perancangan skema konseptual
Ø  Perancangan transaksi
3)   Pemilihan DBMS*
Faktor-faktor ekonomi dan organisasi yang mempengaruhi satu sama lain dalam pemilihan DBMS
Ø  Struktur data
Ø  Personal yang telah terbiasa dengan suatu sistem
4)   Perancangan basis data secara logika (data model mapping)
Pemetaannya dapat diproses dalam 2 tingkat
Ø  Pemetaan system-independent
Ø  Penyesuaian skema ke DBMS yang spesifik
5)   Perancangan basis data secara fisik
Beberapa petunjuk dalam pemilihan perancangan database secara fisik
Ø  Response time
Ø  Space utility
Ø  Transaction throughput
6)   Implementasi Sistem basis data.
Spesifikasi secara konseptual diuji dan dihubungkan dengan kode program dengan perintah-perintah dari embedded DML yang telah ditulis dan diuji.
METODE BACKUP
Backup adalah memindahkan atau menyalin kumpulan informasi (data) yag tersimpan di dalam hardisk komputer yang biasanya dilakukan dari satu lokasi/perangkat lain. Perencanaan backup secara berkala harus dilakukan terutama pada komputer desktop atau server yang menyimpan data-data penting. Untuk mempermudah dalam melakukan backup maka para pengembang software membuat aplikasi khusus dengan sistem network Client Server sehingga data-data yang akan dibackup lebih teratur dan lebih aman.
Backup data merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh pengeloa database untuk melakukan penyalinan sistem, data, dan aplikasi untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan sistem dari luar ataupun dari dalam sistem yang disengaja atau tidak disengaja.
a.   Konsep Backup
Proses backup dalam teknologi informasi mengacu pada pembuatan salinan data, sehingga salinan tambahan tersebut dapat digunakan untuk mengembalikan (restore) semula setelah peristiwa kehilangan data.
Backup sangat berguna terutama untuk dua tujuan yaitu unuk memulihkan keadaan setelah bencana (disaster recovery) dan untuk mengembalikan sejumlah kecil file setelah sengaja dihapus atau rusak. Berdasarkan lingkup datanya, backup dapat dibedakan menjadi
1)   Full Backup
2)   Network Backup
3)   Dump Backup
4)   Incremental Backup
5)   Diferensi Backup
b.   Konsep Replikasi
Replikasi adalah suatu teknik untuk melakukan copy dan pendistribusian data dan objek-objek database dari satu database ke database lain dan melaksanakan sinkronisasi antara database sehingga konsistensi data dapat dijamin. Jenis-jenis replikasi meliputi:
1)   Snapshot replication
2)   Transactional replication
3)   Merge replication



c.    Konsep MySQL Dump
MySQLDump adalah utilitas berupa program cadangan yang pertama kali ditulis oleh Igor Romanenko, digunakan untuk pembuangan (dump) data sebuah database atau kumpilan database, untuk cadangan (backup) atau pepindahan (transfer) data ke server lain. Banyak cara untuk melakukan backup data.
Berikut ini metode yang bisa dilakukan saat akan melakukan backup data.
1)   Backup Logika dan Backup Physic
Backup logika adalah menyimpan perintah logic dari struktur database dan isinya yang dipresentasikan dalam perintah SQL, seperti CREATE DATABASE, CREATE TABLE dan INSERT DATA. Berikut ini karakteristik backup secara logika.
a)    Backup dilakukan melalui server MySQL untuk mengambil struktur dan informasi data.
b)   Backup berjalan lebih lambat karena server harus mengakses informasi data dan mengirimkannya dalam bentuk logika pada file backup.
c)    Output bisa lebih besar daripada bentuk fisik.
d)   Backup dan Restore dilakukan dengan mengabaikan mesin yang digunakan.
e)    Backup logika tidak melibatkan banyak file hanya satu file logika yang biasanya disimpan dalam file SQL.
f)     Data disimpan dalam bentuk logika yang merupakan bahasa DDL dan DML
g)   Backup data dilakukan saat server sudah dijalankan.
h)   Program untuk backup digunakan mysqldump.exe yang memanggil file dikeluarkan dalam bentuk logika file, seperti tsiswa.sql.
i)     Untuk mengeluarkan data dalam bentuk file lain bisa digunakan perintah: SELECT…..INTO OUTFILE.
Backup fisik adalah mengambil database dalam bentuk fisik, untuk database yang menggunakan Appserv secara fisik data disimpan pada folder C:\\Appserv\Mysql\data\. Berikut karakteristik backup fisik.
a)    Backup terdiri atas salinan file dan database, ini adalah salinan dari semua bagian direktori MySQL, data dari tabel memori tidak disimpan pada disk.
b)   Backup data secara fisik lebih cepat karena tidak melakukan memrosesan logika, hanya pengcopian secara fisik
c)    Outputnya lebih sederhana dibandingkan backup logika.
d)   Sebagai tambahan dari database, backup dapat meliputi file manapun yang tediri atas file MYi, MYD dan FRM
2)   Backup Online dan Backup Offline
Backup online dilakukan saat server MySQL sedang berjalan sedangkan backup offline dilakukan saat server sedang dihentikan. Untuk versi online kita bisa menyimpannya di server tempat penyimpanan layanan data seperti Cloud Service Dropbox. Atau kita bisa juga memanfaatkan layanan tempat penyimpanan data dari Google yaitu Google Drive. Untuk backup data kontak, email dan agenda kita bisa memanfaatkan layanan Google Sync (Backup Gratis Nomor Ponsel Dengan Google Sync).
3)   Back Up Database di CPanel
Melakukan back up file di akun cpanel kita secara mandiri akan memudahkan kita jika suatu saat ada sesuatu yang bermasalah di server. Backup dapat digunakan untuk restore setelah failure. Failure ini disebabkan oleh:
a.    Media failure;
b.    Users errors, missal: tidak sengaja drop table;
c.    Hardware failure, missal: disk-drive atau permanent loss sebuah server; dan
d.    Natural disasters
Strategi Backup dan Restore meliputi:
a)      Tipe dan frekuensi backup,
b)     Kecepatan hardware,
c)      Bagaimana backup diuji
d)     Dimana dan bagaimana media backup disimpan
Strategi restore meliputi:
Ø  Siapa yang melakukan restore
4)   Desai Strategi Backup